Senin, 14 Juni 2010

Ragu Akan Keikhlasan Dalam Hati

Setelah aku membaca artikel yang bertajuk keikhlasan, setelah itu pula aku bertekad untuk belajar ikhlas. Ya begitulah, aku selalu berusaha memberi tanpa memikirkan akan mendapat apa. Ya begitulah gambaran secara umumnya.
Tapi aku masih sulit sekali melakukannya pada coklat. Contohnya,pada suatu ketika aku benar-benar ingin bertemu dengannya. Kebetulah aku memiliki sesuatu yg dia butuhkan. Barang itu adalah charger hp. Aku meng-sms coklat. Aku menunggu balasannya dengan cemas. Hmmm,pasti dia dtang,pikirku. Tapi apa yang terjadi. Dia benar-benar sibuk malam itu. Aku hanya menghela nafas kecewa. Aku tidur dan menangis. Hiks. . . @_@
Saat aku menangis, aku pun tersipu malu seorang diri. Aku menertawakan diriku sendiri. Dalam benakku tersirat ikhlas. Astagfirullah, mungkin aku tidak ikhlas. Aku masih memikirkan aji mumpung. Huwf,serta merta aku melupakan kejadian itu. Sejak itu aku memutuskan untuk tidak menghubungi coklat. Khawatir aku kecewa karena aku masih belum dapat ikhlas.
Kejadian serupa terulang kembali. Tiba-tiba aku ingin sekali menyapanya di fb. Aku komentari statusnya. Huhu,aku pun menawarkan sebuah project padanya. Setan dalam hati pun bergejolak. Haduwh,aku pun bertekad untuk mengurungkan niatku untuk berbagi dengannya. Untuk sementara ini.
Banyak yang ingin aku sampaikan yang berhubungan dengan kebutuhannyan dan aku yakin pasti dia butuh. Tapi,aku takut belum bisa ikhlas. Pasti setan dalam hatiku menggila dan menuntut pamrih. Apa yang harus aku lakukan. Inilah sifat manusia. Semoga aku mampu memelihara rasa ikhlas dalam hatiku. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2010 MERAH MERONA
Bloggerized by Dzignine, based on Nekoji design.